Kemenkes Siapkan Obat dan Strategi Baru untuk Bantu Perokok Berhenti Merokok

by -5 Views

Jakarta, 3 Februari 2025 – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia tengah mengembangkan berbagai langkah untuk membantu lebih banyak perokok berhenti merokok, yang merupakan tantangan besar, terutama bagi mereka yang sudah terlanjur merokok dalam waktu lama. Salah satu langkah yang sedang dipersiapkan adalah penyediaan obat yang dapat mendukung proses berhenti merokok.

Tantangan Ketersediaan Unit Berhenti Merokok (UBM)

Saat ini, Unit Berhenti Merokok (UBM) masih belum tersedia secara maksimal di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini menjadi kendala bagi perokok yang ingin berhenti namun kesulitan mengakses layanan tersebut. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, Kemenkes berencana untuk memperluas jangkauan UBM dengan mendorong institusi pendidikan seperti kampus untuk menyediakan fasilitas ini.

Kami akan melakukan screening rutin bagi mahasiswa dan dosen di kampus agar mereka dapat diberikan bimbingan dalam upaya berhenti merokok,” ujar dr. Siti Nadia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025). Dengan adanya fasilitas UBM di kampus, diharapkan lebih banyak perokok, terutama kalangan muda, dapat mengakses layanan yang dapat mendukung mereka berhenti merokok.

Konseling Sebagai Metode Utama dalam Proses Berhenti Merokok

Hingga saat ini, konseling masih menjadi metode utama yang diterapkan Kemenkes untuk membantu perokok berhenti. Dalam konseling, perokok diberi bimbingan untuk mengurangi kebiasaan merokok secara bertahap dan diberikan motivasi untuk beralih ke gaya hidup yang lebih sehat. Selain itu, konseling juga berfokus pada penggantian kebiasaan merokok dengan aktivitas fisik yang lebih bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Meskipun konseling terbukti efektif, Kemenkes menyadari bahwa banyak perokok yang kesulitan untuk berhenti secara permanen. Oleh karena itu, pada tahun ini, Kemenkes mulai menguji penggunaan obat untuk mendukung proses berhenti merokok. Obat-obatan ini diharapkan dapat membantu mengurangi kecanduan nikotin dan mempermudah proses berhenti merokok bagi para perokok.

Uji Coba Obat dan Metode Tobacco Harm Reduction (THR)

Kemenkes kini tengah memantau perkembangan studi terkait efektivitas obat yang dapat digunakan untuk membantu proses berhenti merokok. Metode ini juga melibatkan pendekatan Tobacco Harm Reduction (THR), yang berfokus pada pengurangan bahaya yang ditimbulkan oleh konsumsi tembakau, dengan memberikan alternatif yang lebih aman bagi perokok yang ingin berhenti.

Kami akan memantau perkembangan studi terkait efektivitas obat ini dan mempertimbangkan apakah metode THR bisa diterapkan secara lebih luas bagi perokok yang ingin berhenti,” jelas dr. Siti Nadia. Dengan pendekatan ini, diharapkan perokok dapat mengurangi konsumsi nikotin secara bertahap hingga akhirnya berhenti sepenuhnya.

Pencegahan Merokok Sejak Dini

Selain fokus pada upaya berhenti merokok, Kemenkes juga menekankan pentingnya pencegahan merokok sejak dini. Kemenkes berpendapat bahwa mencegah orang mulai merokok jauh lebih efektif daripada menangani penyakit yang timbul akibat merokok. Dr. Siti Nadia menegaskan bahwa pencegahan dapat mengurangi dampak kesehatan yang lebih besar dan lebih mahal di kemudian hari.

Jika sudah masuk tahap intervensi, berarti kita berbicara tentang penanganan penyakit, yang tentu lebih mahal dari segi biaya,” ungkapnya. Untuk itu, Kemenkes menggalakkan kampanye edukasi tentang bahaya merokok dan pengendalian iklan serta pemasaran produk tembakau, agar masyarakat lebih sadar akan dampak buruk merokok.

Menciptakan Indonesia yang Lebih Sehat dan Bebas Rokok

Kemenkes berharap dengan berbagai upaya yang sedang dilakukan, Indonesia dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari dampak buruk rokok. Melalui penyediaan obat, konseling, serta penyebaran fasilitas seperti UBM, Kemenkes ingin membantu lebih banyak perokok berhenti merokok. Selain itu, upaya pencegahan yang lebih masif juga diharapkan dapat menurunkan prevalensi merokok di Indonesia.

Dengan dukungan dari berbagai sektor, termasuk institusi pendidikan, Kemenkes berharap bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lebih sedikit perokok di masa depan. Upaya ini diharapkan tidak hanya menurunkan angka perokok, tetapi juga mengurangi beban biaya kesehatan yang diakibatkan oleh penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.