Baik Tapi Gak Shalat, Gimana Ya?

Baik Tapi Gak Shalat, Gimana Ya?

Penulis: Faradiba Shaliha

Ungkapan ini sangat sering kita jumpai di sekitar kita. Misalnya ketika lagi dengerin teman curhat, atau konten yang tiba-tiba muncul di layar handphone kita. Dan yang sangat disayangkan, banyak yang mewajarkan dan menganggap ‘gak sholat’ adalah hal yang biasa, terkhusus dalam mencari pendamping hidup.

Read More

Kalau calon pasangan tidak sholat, bukan berarti setelah menikah nanti dia akan rajin sholat. Kalau soal sholat saja masih ditolerir, lantas kebahagiaan seperti apa yang akan dicari dalam pernikahan. Kira-kira, surga mana yang akan dituju jika imamnya  saja tidak mengarahkan ke arah sana.

Mencari suami ibaratkan memilih surga atau neraka. Pernikahan itu adalah ibadah. Kita dipertemukan dengan pasangan kita yaitu untuk mengingat Allah. Bagaimana bisa kita mengingat Allah jika pasangan kita tidak shalat. Makanya cari pasangan harus yang shalat. Allah saja berani dia tinggalkan, apalagi kita. Allah saja berani dia khianati, apalagi kita. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi SAW,

Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi No. 1085).

Hadits ini menekankan bahwa pentingnya mencari pasangan yang taat beragama sebagai penentu utama dalam membangun rumah tangga yang diridhai Allah. Jadi, jika seseorang tidak melaksanakan sholat atau malas melaksanakan sholat, sudah jelas dia bukan orang baik. Tidak ada orang baik yang tidak melaksanakan sholat. Kalau dia baik, pasti dia melaksanakan sholat.

See also  Tuhan, Peluk Aku Beserta Lukaku

Boleh memilih pasangan yang kaya atau tampan, akan tetapi agamanya tetap yang utama. Memang sholeh bukan hanya diukur dari sholatnya saja, karena sholat memang sudah kewajiban setiap muslim. Shalat adalah amalan yang pertama kali dihisab di akhirat nanti. Memilih  pasangan  bukan  hanya  memikirkan  kebahagiaan  dunia  saja,  akan  tetapi pertanggungjawaban akhirat juga.

Kalau sama adzan saja dia tidak peka, bagaimana lagi dengan pasangannya. Menikah itu mencari teman hidup bukan untuk satu atau dua hari, akan tetapi seumur hidup. Seumur hidup itu terlalu lama jika dihabiskan dengan kehidupan yang jauh dari Allah.

Memilih pasangan yang sholatnya baik adalah keputusan yang penting. Sholat bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga mencerminkan kedisiplinan dan komitmen seseorang terhadap nilai-nilai spiritual. Pasangan yang rajin sholat menunjukkan kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai seorang Muslim.

Sikap dan perilaku seorang pasangan yang menjalankan sholat dengan baik sering kali mencerminkan kepribadiannya. Dia biasanya lebih sabar, beretika, dan memahami pentingnya hubungan yang baik dengan Allah. Selain itu, memiliki pasangan yang berkomitmen dalam ibadah akan membantu membangun lingkungan keluarga yang lebih baik dan mendidik anak- anak dalam nilai-nilai agama.

Memilih pasangan yang rajin sholat adalah langkah positif untuk memastikan bahwa Anda dan keluarga akan memiliki fondasi yang kuat dalam nilai-nilai agama. Luangkan waktu untuk mengenal dan melihat sikapnya terhadap ibadah sebagai bagian dari pertimbangan dalam memilih pasangan hidup.

Pentingnya spiritualitas dalam hubungan tidak bisa diabaikan. Seorang pasangan yang konsisten dalam ibadah sholat cenderung lebih tenang dan mampu mengatasi masalah dengan bijak. Dia akan lebih bisa memberikan dukungan emosional saat situasi sulit datang. Ini sangat penting, terutama ketika menghadapi tantangan dalam kehidupan rumah tangga.

See also  Cara Mengqadha Sholat yang Ditinggalkan Bertahun-Tahun Menurut Buya Yahya

Jangan lupakan peran sholat dalam mengajarkan disiplin. Pasangan yang rajin sholat biasanya lebih teratur dalam banyak aspek kehidupan, termasuk pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga. Ini sangat berharga dalam membangun rutinitas keluarga yang sehat.

Habib Husein Ja’far mengatakan bahwasanya Nabi memberitahukan yang pertama dan utama dalam mencari jodoh itu adalah agamanya, dia memegang agamanya atau tidak. Kalau agamanya sudah dipegang, baru cek yang kedua yaitu ketampanannya. Baru setelah itu hartanya, boleh saja mencari pasangan yang kaya asalkan agamanya baik. Dan yang terakhir adalah nasabnya atau genetiknya.

Ustadz Adi Hidayat juga mengatakan bahwasanya jika kita berharap kehidupan rumah tangga kita dihiasi oleh sakinah mawaddah wa rahmah, maka kunci pertamanya adalah niatkan pernikahan itu untuk membangun kedekatan dengan Allah SWT.

Sakinah itu milik Allah, Rahmah itu milik Allah, Mawaddah juga punya Allah. Bagaimana mungkin kita menginginkan rumah tangga yang samara (sakinah, mawaddah, wa rahmah), kalau kita jauh dari Allah SWT.

Oleh karena itu, sangat penting harus dipastikan bahwa orang yang kita jadikan sebagai teman hidup adalah orang sholeh. Sekurang-kurangnya dia melakukan perintah Allah SWT yang wajib-wajib, seperti sholat. Jangan pernah memilih pasangan yang tidak sholat. Allah saja dia tinggalkan, apalagi kita. Allah yang nyiptain segalanya termasuk dirinya sendiri, itupun ditinggalin. Na’udzubillaahi min dzalik.

Penulis Merupakan Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *