Orang yang Pakai Joki Skripsi di Kampus Merupakan Tindakan Memulai Kebiasaan Korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan pelatihan antikorupsi di Universitas Tanjung Pura (Unthan), Pontianak pada Jumat 11 November 2022.
Lembaga Anti-Korupsi memperingatkan siswa untuk tidak mengejar gelar PhD. Kantor dinas yang kotor dianggap berbahaya bagi negara. Pasalnya, sikap koruptif sudah tertanam dalam diri mahasiswa yang berusaha memalsukan makalahnya.
Pada hari Minggu 13 November 2022, Sub Edukasi dan Pelibatan Masyarakat KPK Wawan Wardiana menyatakan, “Dengan menggunakan joki, mahasiswa berbohong dan tidak setia dengan apa yang telah mereka lakukan.”, mengutip keterangan tertulis.
Wawan mengatakan layanan joki skripsi dapat merusak kredibilitas penilaian karya ilmiah mahasiswa. Kualitas disertasi juga mengesankan. “Nah, nggak usah capek-capek ke sekolah karena gampang dapat gelar (dalam dinas joki),” kata Wawan.
Mahasiswa Uni Eropa diminta untuk tidak menggunakan jasa joki dalam wisuda skripsinya. Penelitian ilmiah harus dilakukan secara terpisah untuk mencegah korupsi meningkat di masa depan. Sebuah penghapusan tegas dari kebiasaan joki di kampus juga menyerukan di seluruh komunitas Uni.
Selain itu, keuletan seluruh komunitas bulu babi diperlukan untuk mencegah korupsi lulusan. Warga Uni juga wajib konsisten menolak suap saat menerima mahasiswa. Menyuap penerimaan mahasiswa sama berbahayanya dengan perebutan disertasi. Keduanya dapat menyebabkan kebiasaan korup di masa depan.
“Jika ini dibiarkan dalam kehidupan sehari-hari, pasti akan mengarah pada suap dan kepuasan di masa depan. Kedua kasus ini mencapai 80% dari kasus korupsi KPK,” kata Wawan.